STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)
Nomor SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Disahkan oleh
|
800/ /2017
......../......................./2017
........................................
Kepala
Dinas Kesehatan/ PUSKESMAS
NAMA
Nip..............................
|
|||
Seksi :
|
Nama
SOP
|
MENGUKUR TEKANAN
DARAH
|
||
Pelayanan Kesehatan dan
Rujukan
|
||||
Dasar
Hukum :
1.
UU
Kesehatan No. 36 Tahun 2009
|
Kualifikasi
Pelaksana :
1. Perawat
lulusan D3
|
|||
Pengertian
|
----------------------
|
|||
Tujuan
|
Mengukur tekanan darah untuk menegakkan diagnosis
|
|||
Ruang Lingkup
|
1
Ruang Persalinan
2
Ruang UGD
3 Ruang BP
4 Ruang rawat inap
|
|||
Peralatan
|
1 Sphygmomanometer
aneroid / air raksa
2 Stetoskop
3 APD
4 Buku
catatan
5Alat
tulis
|
|||
PELAKSANAAN
|
||||
1.
Mintalah pasien untuk membuka
bagian lengan atas yang akan diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada
arteri brachialis.
2.
Posisi pasien bisa berbaring,
setengah duduk atau duduk yang nyaman dengan lengan bagian volar diatas.
3.
Gunakan manset yang sesuai dengan ukuran
lengan pasien
4.
Pasanglah manset melingkar pada lengan
tempat pemeriksaan setinggi jantung, dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm
diatas fossa kubiti dan bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri
brachialis.
5.
Pastikan pipa karet tidak terlipat
atau terjepit manset.
6.
Hubungkan manset dengan
sphymomanometer air raksa , posisi tegak dan level air
raksa setinggi jantung
7.
Raba denyut arteri Brachialis pada
fossa kubiti dan arteri Radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah ( untuk
memastikan tidak ada penekanan )
8.
Pastikan mata pemeriksa harus
sejajar dengan permukaan air raksa ( agar pembacaan hasil pengukuran tepat )
9.
Tutup katup pengontrol pada pompa
manset
10. Pastikan
stetoskop masuk tepat kedalam telinga pemeriksa, palpasi denyut arteri
radialis,
11. Pompa
manset sampai denyut arteri radialis tak teraba lagi
12. Kemudian
pompa lagi sampai 20 – 30 mm hg ( jangan lebih tinggi, sebab akan menimbulkan
rasa sakit pada pasien, rasa sakit akan meningkatkan tensi )
13. Letakkan
kepala stetoskop diatas arteri brachialis
14. Lepaskan
katup pengontrol secara pelan-pelan sehingga air raksa turun dengan kecepatan
2 – 3 mm hg per detik atau 1 skala perdetik
15. Pastikan
tinggi air raksa saat terdengar detakan pertama arteri brachialis
adalah tekanan sistolik
16. Pastikan
tinggi air raksa pada saat terjadi perubahan suara yang tiba-tiba melemah
Denyutan terakhir disebut tekanan diastolic
17. Lepaskan
stetoskop dari telinga pemeriksa dan manset dari lengan pasien.
18. Bersihkan
earpiece dan diafragma stestokop dengan disinfektan.
19. Apabila
ingin diulang tunggu minimal 30 detik.
|
||||
Semoga bermamfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar