Jumat, 09 Juni 2017

SOP MENGUKUR TEKANAN DARAH


STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)
Nomor SOP            
Tgl Pembuatan     
Tgl Revisi              

Disahkan oleh              
800/        /2017
......../......................./2017
........................................

Kepala Dinas Kesehatan/ PUSKESMAS



NAMA
                                    Nip..............................
Seksi :
Nama SOP
MENGUKUR TEKANAN DARAH
Pelayanan Kesehatan dan Rujukan
Dasar Hukum :
1.    UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
Kualifikasi Pelaksana :
1.    Perawat lulusan D3
  1. SPK terlatih
  2. Bidan
Pengertian  
----------------------
Tujuan        
Mengukur tekanan darah  untuk menegakkan diagnosis
Ruang Lingkup
1 Ruang Persalinan
2 Ruang UGD
3 Ruang BP
4 Ruang rawat inap
Peralatan
1 Sphygmomanometer aneroid / air raksa
2 Stetoskop
3 APD
4 Buku catatan
5Alat tulis

PELAKSANAAN
1.    Mintalah pasien untuk membuka bagian lengan atas yang akan diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada arteri brachialis.
2.    Posisi pasien bisa berbaring, setengah duduk atau duduk yang nyaman dengan lengan bagian volar diatas.
3.     Gunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan pasien
4.     Pasanglah manset melingkar pada lengan tempat pemeriksaan setinggi jantung, dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm diatas fossa kubiti dan bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri brachialis.
5.    Pastikan pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset.
6.    Hubungkan manset dengan sphymomanometer air raksa , posisi tegak dan level air raksa setinggi jantung
7.    Raba denyut arteri Brachialis pada fossa kubiti dan arteri Radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah ( untuk memastikan tidak ada penekanan )
8.    Pastikan mata pemeriksa harus sejajar dengan permukaan air raksa ( agar pembacaan hasil pengukuran tepat )
9.    Tutup katup pengontrol pada pompa manset
10. Pastikan stetoskop masuk tepat kedalam telinga pemeriksa, palpasi denyut arteri radialis,
11. Pompa manset sampai denyut arteri radialis tak teraba lagi
12. Kemudian pompa lagi sampai 20 – 30 mm hg ( jangan lebih tinggi, sebab akan menimbulkan rasa sakit pada pasien, rasa sakit akan meningkatkan tensi )
13. Letakkan kepala stetoskop diatas arteri brachialis
14. Lepaskan katup pengontrol secara pelan-pelan sehingga air raksa turun dengan kecepatan 2 – 3 mm hg per detik atau 1 skala perdetik
15. Pastikan tinggi air raksa saat terdengar detakan pertama arteri brachialis adalah tekanan sistolik
16. Pastikan tinggi air raksa pada saat terjadi perubahan suara yang tiba-tiba melemah Denyutan terakhir disebut tekanan diastolic
17. Lepaskan stetoskop dari telinga pemeriksa dan manset dari lengan pasien.
18. Bersihkan earpiece dan diafragma stestokop dengan disinfektan.
19. Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik.









 Semoga bermamfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar